Musik yang paling baik untuk janin, adalah musik klasik yang sepenuhnya 'klasik' bagi ibunya. Yakni musik dengan sederet karakteristik tertentu, plus disukai sang ibu.
Dalam terminologi musik, istilah 'musik klasik' merujuk pada karya-karya musik di Era Klasik yang dihasilkan pada abad 18, tepatnya antara tahun 1750-1820. Pada era ini terdapat beberapa komposer terkenal, antara lain Haydn, dan juga Mozart.
Istilah 'kalsik' sebenarnya mengacu pada minat baru bangsa Eropa terhadap keunggulan kebudayaan Yunani Kuno yang menekankan pentingnya kemurnian garis dan bentuk, serta simetri dan keseimbangan dalam seni dan arsitektur. Para komposer Era Klasik berusaha lebih menahan diri dan natural dalam membuat komposisi musik, sehingga musik yang dihasilkan tidak mengandung emosi yang berlebihan serta lebih 'menyenangkan' di telinga pencinta musik.
Penelitian oleh dokter, psikolog dan pendidik dari Prancis di era 1980-an, menunjukkan suara ibu dan musik klasik bisa merangsang otak dan janin. "Stimulasi musik klasik bisa diberikan sejak janin berusia empat bulan saat syaraf janin sudah memberikan respons terhadap stimulasi suara," ungkap dr Karel Staa.
Popularitas musik klasik Barat sebagai musik terbaik untuk ibu hamil dan janin terangkat berkat dua hal, yaitu kuatnya budaya riset di masyarakat Barat dan kuatnya aliran arus informasi dari Barat ke Timur yang ditunjang dominasi media massa Barat. Sementara, musik-musik lokal yang juga memiliki keunggulan (enak didengar, menentramkan) seperti gending Jawa atau Sunda jarang terangkat karena nyaris tak tersentuh penelitian dan pemberitaan media.
Bagi sebagian orang, musik lokal pun banyak yang klasik, dalam arti memiliki keunggulan dan kualitas terbaik; murni, simetris, seimbang, sederhana, anggun, tidak mengandung emosi berlebihan, dan enak di dengar. Enak didengar, adalah kata kunci dalam memilih musik klasik untuk Anda dengarkan selama hamil.
Apapun musik kalsik pilihan Anda, baik Barat atau Timur, yang terpenting saat mendengarkan musik kondisi ibu harus rileks dan tenang. Pasalnya, detak jantung ibu berpengaruh pada janin. Bila ibu tenang, detak jantung ibu akan normal dan janin juga akan tenang, begitu juga sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar