BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pacaran
merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia. Ini merupakan
proses pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal
dengan pernikahan. Dalam pacaran, ada aktivitas yang disebut dengan
kencan. Aktivitas ini berupa kegiatan yang telah direncana, maupun tak
terencana kencan yang tak terencana disebut dengan kencan buta.
Tradisi pacaran memiliki variasi dalam pelaksanaanya.
Perbedaan tradisi dalam pacaran, sangat dipengaruhi oleh kebudayaan
yang dianut oleh seseorang. Berdasarkan tradisi zaman kini, sebuah
hubungan dikatakan pacaran jika telah menjalin hubungan cinta-kasih
yang ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas seksual!
Tujuan dari pacaran adalah proses berkenalan antara
laki-laki dan perempuan. Selain itu pacaran juga bisa memicu motivasi
belajar, bisa mengenal satu sama lain sebagai pengalaman dan tumpuan
apabila kita ingin menjalin hubungan dengan lawan jenis dikemudian
harinya.
Motivasi belajar merupakan sesuatu yang sangat penting
dimiliki oleh semua siswa. Motivasi dapat didefinisikan sebagai
dorongan atau kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu
perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari
pendapat di atas dapat menunjukan bahwa suatu untuk mencapai tujuan
tertentu atau mencapai sesuatu. Semakin kuat untuk mendorong motivasi
belajarnya, maka akan semakin optimal hasilnya dan berusaha untuk
mencapai sesuatu yang di tujunya akan tercapai, dimana hasilnya sudah
tercapai pasti merasa berhasil dan merasa puas.
Jadi penulis ingin mengetahui pengaruh pacaran tehadap motivasi belajar.
1.2 Identifikasi Masalah
Bardasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, makam masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dilakukan ketika berpacaran untuk meningkatkan motivasi belajar?
2. Bagaimana meningkatkan motivasi belajar?
3. Apakah berpacaran itu berguna bagi orang lain?
4. Mengapa pacaran dapat memotivasi orang untuk belajar?
1.3 Pembatasan Masalah
Dari
uraian latar belakang di atas, masalah dapat dibatasi pada pengaruh
pacaran terhadap motivasi belajar siswa kelas XII SMA NASIONAL I.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, maka dapat drumuskan sebagai berikut :
“Pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa kelas XII SMA NASIONAL I”
1.5 Kegunaan Penulisan
Karya tulis ini dapat berguna sebagai :
1. Menambah wawasan penulis mengenai pengaruh pacaran terhadap kesehatan sehari- motivasi belajar siswa SMA NASIONAL I.
2. Sebagai bahan referensi untuk pembaca, terutama yang mempunyai masalah terhadap setiap siswa yang berpacaran.
3. Salah satu sumber acuan bagi para peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut.
BAB II
Landasan teori dan Kerangka berpikir
2.1 Landasan Berpikir
2.1.1 Hakikat Motivasi
Perkataan
motivasi berasal daripada perkataan Bahasa Inggris yaitu “MOTIVATION”.
Perkataan asalnya ialah “MOTIVE” yang juga di pinjam oleh Bahasa
Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud tujuan. Jadi
dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakan seorang individu untuk melakukan suatu perbuatan.[1]
Orang
yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi.
Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri.
Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri,
faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari
luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita.
Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif
diri kita.
Dari
kesimpulan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa, semakin kuat
dorongan motivasinya maka akan semakin optimal hasilnya dan berusaha
untuk mencapai sesuatu yang ditujunya akan tercapai. Setelah hasilnya
sudah tercapai maka akan merasa berhasil dan merasa puas.
2.1.2 Pengertian Motivasi
Dalam
proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar. Sebenarnya apa sih motivasi itu sendiri ? Motivasi adalah
suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam
bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.[2]
Untuk
menggerakkan motivasi itu sendiri harus ada rangsangan yang
mempengaruhi perbuatan tersebut, semakin rangsangan / motivasinya semaki
kuat maka hasilnya pun semakin optimal. Sebaliknya, aktivitas yang
tidak didasari dengan motivasi yang kuat, akan menimbulkan ketidak
seriusan dan tidak optimal sehingga menimbulkan dorongan untuk
mengalihkan aktivitas tersebut ke aktivitas yang lain.
2.2 Hakikat Belajar
Belajar
adalah merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia,
dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan,
sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain
kemampuan.[3]
Jika
di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan
kuantitas kemampuan, dapat disimpulkan bahwa orang tersebut mengalami
kegagalan di dalam proses belajar, sebab belajar sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
2.2.1 Pengertian Belajar
Belajar
adalah sebuah kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat.
Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak
asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua
kegiatan merekadalam menuntut ilmu. Kegiatan belajar mereka lakukan
setiap waktu sesuai dengan keiginan, entah malam hari, siang hari, sore
hari, atau pagi hari.
Drs.
Slameto merumuskan pengertian tentang belajar. Menurutnya belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.[4]
Akhirnya
dapat disimpulkan bahawa belajar adalah serangkaian kegiatan untuk
memperoleh suatu perbuatan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan
2.3 Hakikat Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran.[5]
Pada dasarnya semua siswa termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas
untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan kesenangan dari
pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuh. Ada juga Siswa yang
termotivasi melaksanakan belajar dalam rangka memperoleh penghargaan
atau menghindari hukuman dari luar dirinya sendiri, seperti: nilai,
tanda penghargaan, atau pujian guru.
Dari
keterangan tersebut dapat di simpulkan bahwa, motivasi belajar sangat
mempengaruhi minat belajar siswa sendiri. Karena seseorang yang tidak
memiliki motivasi belajar yang kuat maka orang tersebut tidak dapat
melakukan kegiatan belajar secara maximal.
2.3.1 Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi
belajar merupakan hal yang sangat penting di miliki oleh semua siswa.
Dalam proses belajar, motivasi belajar sangat diperlukan, sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar dalam belajar, tak akan
mungkin melakukan aktivitas belajar. Seseorang yang melakukan aktivitas
belajar secara terus menerus tanpa motivasi belajar dari dirinya maka
hasilnya pun akan sia sia, sedangkan motivasi belajar dalam dirinya
semakin kuat maka semakin optimal hasilnya.
Namun
seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongann dari
luar / ekstrinsik maupun dalam / instrinsik maka hal yang dilakukan
sebelumnya akan sia sia dan hasilnya pun akan percuma.
2.3.2 Motivasi Belajar Intrinsik dan Ekstrinsik
Membicarakan
soal macam macam motivasi belajar, motivasi belajar terbagi dua yaitu
motivasi belajar intrinsik dan motivasi belajar ekstrinsik.
2.3.2.1 Motivasi Belajar Intrinsik
Yang
dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.[6]
Bila
seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka
seseorang secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak
memerlukan motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi
intrinsik sangat dibutuhkan, terutama belajar sendiri. Seseorang yang
tidak memiliki motivasi intrinsic sulit sekali melakukan aktivitas
belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsic selalu
ingin maju dalam belajar. Keinginan tersebut di dapat oleh pemikiran
yang positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan
dibutuhkan dan sangat berguna kini dan di masa mendatang.
2.3.2.2 Motivasi Belajar Ekstrinsik
Motivasi
ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi
ekstrinsik adalah motif motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar.[7]
Dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik yang mempengaruhinya dari
luar, sebab secara tidak lansung semua orang akan berlomba lomba lebih
baik dari orang lain dan dapat menjadikan diri kita lebih baik lagi
dari sebelumnya.
2.3.3 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar
Ada
beberapa bentuk motivasi belajar yang dapat dimanfaatkan dalam rangka
mengarahkan seseorang untuk lebih giat belajar, sebagai berikut.
2.3.3.1 Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenangan/cenderamata.[8]
Hadiah yang diberikan kepada orang lain bisa berbentuk apa saja,
tergantung dari keinginan pemberi. Atau bisa disesuaikan dengan prestasi
yang dicapai oleh seseorang.
Hadiah
dapat juga dijadikan alat motivasi belajar. Hadiah dapat diberikan
untuk meningkatkan motivasi belajar seseorang, misalnya seorang anak SMA
yang mengikuti ujian SIMAK UI. Orang tersebut dijanjikan oleh
orangtuanya apabila ia masuk UI maka ia dibelikan sebuah mobil, maka
anak tersebut pun giat belajar agar lolos SIMAK UI. Itu adalah salah
satu contoh bahwa hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar seseorang.
2.3.3.2 Pujian
Pujian
yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat
motivasi. Pujian adalah bentuk yang positif dan sekaligus merupakan
motivasi belajar yang baik. Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja,
bukan dibuat-buat atau bertentangan dengan kenyataannya.[9]
Seorang
yang senang di puji atas hasil pekerjaan yang mereka telah selesaikan.
Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa seseorang.
Seseorang akan lebih bergairah lagi mengerjakannya. Dengan pujian
seseorang yang tadinya malas dalam belajar akan menjadi rajin belajar,
sebab dengan adanya pujian dari orang lain ia akan lebih giat lagi
belajar.
2.3.3.3 Hukuman
Hukuman
adalah salah satu bentuk motivasi belajar juga walaupun sifatnya
negatif. Sanksi berupa hukuman walaupun bersifat negatif tetapi juga
mampu mengatasi anak yang malas belajar menjadi giat belajar.[10] Oleh karena itu, hukuman diberikan hanya untuk memotivasi belajar seseorang bukan untuk membalas dendam.
Contoh
hukuman yang bersifat memotivasi belajar adalah membersihkan kelas,
menyiangi rumput halaman sekolah, membuat ringkasan bab dan mehapal
beberapa ayat Alquran. Dari contoh tersebut hukuman dapat dijadikan
motivasi belajar agar tidak mengulang perbuatannya dan lebih optimal
lagi dalam belajar.
2.3.4 Upaya meningkatkan motivasi belajar
Upaya
meningkatkan motivasi belajar dapat didukung dengan cara menggunakan
pujian, hukuman, dan hadiah. Faktor-faktor yang diatas sangat mendukung
siswa untuk meningkatkan motivasi belajar, bukan hanya itu kondisi
tersebut harus juga didukung dengan kelas yang kondusif dan memotivasi
siswa dengan hukuman, pujian atau hadiah.
Contoh
: pujian dapat diberikan kepada siswa yang mendapatkan rangking satu
atau bisa juga memberikan hadiah, maka secara tidak langsung akan
termotivasi mempertahankan rangkingnya.
Contoh
: ada dua sejoli yang sedang bercerita, ketika itu silelaki menanyakan
kepada siperempuan tentang hasil try outnya. Si perempuan mengatakan
hasil try out yang tidak memuaskan dan silelaki memberikan motivasi
belajar dengan cara memberikan hukuman yaitu tidak pulang bareng lagi.
Dapat disimpulkan bahwa dari dua contoh diatas motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu, hadiah, hukuman, dan pujian.
2.4 Hakikat Pacaran
Pacaran
adalah sebuah proses dimana dua insan yang bertemu untuk menyatukan
komitmen mereka agar dapat membina kehubungan yang lebih serius lagi.[11]
Mendapatkan jodoh memang bukan hal yang mudah, namun dengan demikian
pasti semua orang melakukan kegiatan yang dinamakan pacaran.
Penting
bagi seseorang memilih pasangan hidup yang cocok. Jadi pacaran dapat
di jadikan untuk proses mengenal satu sama lain baik luar maupun dalam
dan dapat meneguhkan komitmen mereka untuk kehubungan yang lebih serius
lagi.
2.4.1 Hakikat Pacaran
Pacaran
adalah sebuah proses dimana dua insan yang bertemu untuk menyatukan
komitmen mereka agar dapat membina kehubungan yang lebih serius lagi.[12]
Mendapatkan jodoh memang bukan hal yang mudah, namun dengan demikian
pasti semua orang melakukan kegiatan yang dinamakan pacaran.
Penting
bagi seseorang memilih pasangan hidup yang cocok. Jadi pacaran dapat
di jadikan untuk proses mengenal satu sama lain baik luar maupun dalam
dan dapat meneguhkan komitmen mereka untuk kehubungan yang lebih serius
lagi.
2.4.2 Proses-proses dalam mencari kecocokan dalam berpacaran
Dalam
berpacaran kita semua saling mengenal yang dinamakan namanya proses
pendekatan, saling memiliki, dan saling memberikan motivasi.
2.4.2.1 Proses Pendekatan
Proses
pendekatan selalu menjadi awal dalam menjalin suatu hubungan, karena
memilih pasangan sangatlah penting untuk menuju kejenjang yang lebih
serius lagi. Didalam proses pendekatan dilakukan untuk mencari sebuah
kecocokan dalm menjalin sebuah hubungan yang serius atau kejenjang yang
lebih serius lagi.
2.4.2.2 Saling Memiliki
Proses
saling memiliki biasa terjadi ketika telah terjalin sebuah hubungan
yang harmonis. Dan sudah terasa sebuah kecocokan yang membuat nyaman
satu sama lain.saling memiliki adalah sebuah rasa yang timbul lantaran
adanya rasa kasih sayang yang besar.
Bab III Metodologi Penelitian
Dalam bab ini akan di kemukakan tujuan penelitian, tempat/waktu,
metode penelitian, fokus penelitian, objek npenelitian, instrument
penelitian, teknik analisis penelitian dan analisis data.
3.1 Tujuan Penelitian
Penulis ingin mengetahui tentang pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa kelas XII SMA Nasional 1.
3.2 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah kuisioner
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penulisan karya tulis ini bergantung pada waktu dan tempat
penelitian, karena penelitian ini dilakukan di sekolah dan dilakukannya
di waktu sekolah.
3.4 Objek Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa siswi kelas XII SMA
Nasional 1 dan sampel yang digunakan dalam pengambilan data adalah
random.
3.5 Fokus Penelitian
Fokus yang akan diteliti dalam karya tulis ini adalah pacaran dan motivasi belajar siswa kelas XII SMA Nasional 1.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah sampel yang akan di teliti dan dipilih secara random.
No
|
Nama Responden
|
Motifasi
|
Peningkatan Prestasi
| ||
Hadiah
|
Hukuman
|
Pujian
| |||
1
| |||||
2
| |||||
3
| |||||
4
| |||||
5
| |||||
3.7 Kriteria Analisis
Pada penelitian ini terdapat beberapa kriteria yang akan diteliti pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Motivasi belajar siswa menjadi meningkat.
2. Nilai setiap pelajaran siswa menjadi meningkat.
3. Motivasi belajar siswa menjadi menurun.
4. Nilai setiap pelajaran menjadi menurun.
3.8 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Secara sistematis langkah kerja analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memilih sampel penelitian, yaitu dengan cara menentukan sampel-sampel yang akan diteliti menggunakan teknik random.
2. Menyebarkan kuisioner yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan.
3. Mengumpulkan data yang telah di jawab oleh para responden.
4. Menganalisis data dari hasil kuisioner.
5. Menyimpulkan data yang telah di analisis dari kuisioner.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi dan Interprestasi Data
Deskripsi
data penelitian ini meliputi hasil penelitian pada pengaruh pacaran
terhadap motivasi belajar siswa SMA Nasional I. Berikut ini adalah hasil
penelitian yang telah dilakukan.
4.1.1 Deskripsi Data
Tabel 1.1
Pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa.
Kelas XII-IPA
Keterangan : (X) = yang mendorong motivasi
(-) = yang tidak mendorong motivasi
No
|
Nama Responden
|
Motifasi
|
Peningkatan Prestasi
| |||
Hadiah
|
Hukuman
|
Pujian
| ||||
1
|
Dimas Bowo
|
-
|
X
|
X
|
X
| |
2
|
Hadiyan Akbar
|
X
|
X
|
X
|
X
| |
3
|
Bagus Satrio
|
X
|
X
|
X
|
X
| |
4
|
Tessa Winandita
|
-
|
X
|
X
|
X
| |
5
|
Yunita Amalia
|
-
|
-
|
-
|
-
| |
6
|
Fathia Puspita
|
-
|
X
|
X
|
X
| |
7
|
Hani Setyoningrum
|
-
|
X
|
X
|
X
| |
8
|
Rahmi N.K.
|
X
|
X
|
X
|
-
| |
9
|
Yasfi Adrianu
|
-
|
X
|
X
|
-
| |
10
|
AdliNurfahkhri
|
-
|
-
|
-
|
-
| |
Total
|
3
|
8
|
8
|
6
| ||
Berdasarkan
penelitian yang sudah di lakukan, dapat dilihat hasilnya pada table
1.1, pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa di SMA Nasional I
kelas XII-IPA. Dan hasilnya adalah, dorongan motivasi yang paling
banyak berupa hukuman, dan pujian. Sehingga menyebabkan adanya
peningkatan hasil belajar.
Diagram 1.1, Pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa SMA Nasional I.
Tabel 1.1
Pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa.
Kelas XII-IPS
Keterangan : (X) = yang mendorong motivasi
(-) = yang tidak mendorong motivasi
No
|
Nama Responden
|
Motifasi
|
Peningkatan Prestasi
| |||
Hadiah
|
Hukuman
|
Pujian
| ||||
1
|
Gusti Akram
|
-
|
X
|
-
|
-
| |
2
|
Andy Rizky
|
-
|
X
|
X
|
X
| |
3
|
Septi Nur Permadi
|
-
|
-
|
-
|
-
| |
4
|
Nola Triyanda
|
-
|
-
|
-
|
-
| |
5
|
Nurul Fauziah
|
X
|
X
|
X
|
X
| |
6
|
Fahry Aji P.
|
X
|
-
|
X
|
X
| |
7
|
Ibnu Idham
|
X
|
-
|
X
|
X
| |
8
|
Dwi Afianti
|
-
|
-
|
X
|
X
| |
9
|
Awang
|
X
|
X
|
X
|
-
| |
10
|
Abdurrahman
|
-
|
X
|
X
|
X
| |
Total
|
4
|
5
|
6
|
6
| ||
Berdasarkan
penelitian yang sudah di lakukan, dapat dilihat hasilnya pada table
1.2, pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa di SMA Nasional I
kelas XII-IPS. Dan hasilnya adalah, dorongan motivasi yang paling
banyak berupa pujian. Sehingga menyebabkan adanya peningkatan hasil
belajar.
Diagam 1.2, Pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa SMA Nasional I.
4.1.2 Interprestasi Data
Setelah
dilakukan penelitian maka di dapat hasil pada table sebelumnya. Pada
penelitian yang sudah dilakukan, terdapat aspek yang di amati untuk
mengetahui pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa SMA Nasional
I.
A. Hadiah
Hadiah
adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan atau
kenang-kenangan/cenderamata. Hadiah yang diberikan kepada orang lain
bisa berbentuk apa saja, tergantung dari keinginan pemberi. Atau bisa
disesuaikan dengan prestasi yang dicapai oleh seseorang.
Hadiah
dapat juga dijadikan alat motivasi belajar. Hadiah dapat diberikan
untuk meningkatkan motivasi belajar seseorang, misalnya seorang anak SMA
yang mengikuti ujian SIMAK UI. Orang tersebut dijanjikan oleh
orangtuanya apabila ia masuk UI maka ia dibelikan sebuah mobil, maka
anak tersebut pun giat belajar agar lolos SIMAK UI. Itu adalah salah
satu contoh bahwa hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar seseorang
B. Hukuman
Hukuman
adalah salah satu bentuk motivasi belajar juga walaupun sifatnya
negatif. Sanksi berupa hukuman walaupun bersifat negatif tetapi juga
mampu mengatasi anak yang malas belajar menjadi giat belajar. Oleh
karena itu, hukuman diberikan hanya untuk memotivasi belajar seseorang
bukan untuk membalas dendam.
Contoh
hukuman yang bersifat memotivasi belajar adalah membersihkan kelas,
menyiangi rumput halaman sekolah, membuat ringkasan bab dan mehapal
beberapa ayat Alquran. Dari contoh tersebut hukuman dapat dijadikan
motivasi belajar agar tidak mengulang perbuatannya dan lebih optimal
lagi dalam belajar.
C. Pujian
Pujian
yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat
motivasi. Pujian adalah bentuk yang positif dan sekaligus merupakan
motivasi belajar yang baik. Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja,
bukan dibuat-buat atau bertentangan dengan kenyataannya.
Seorang
yang senang di puji atas hasil pekerjaan yang mereka telah selesaikan.
Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa seseorang.
Seseorang akan lebih bergairah lagi mengerjakannya. Dengan pujian
seseorang yang tadinya malas dalam belajar akan menjadi rajin belajar,
sebab dengan adanya pujian dari orang lain ia akan lebih giat lagi
belajar.
4.2 Keterbatasan penelitian
Ketika
melakukan penelitian mengenai “ Pengaruh pacaran terhadap motivasi
belajar siswa di SMA Nasional I “ penulis mengalami beberapa hambatan,
diantaranya :
1.
Waktu yang digunakan untuk penelitian sempat tertunda sebab
adanya persiapan untuk ujian nasonal dan juga berbagai ujian praktik.
2. Penulis mengalami kesulitan pada saat memasukan data.
3. Kurangnya pengalaman penulis dalam pembuatan karya tulis ini.
4. Penulis mengalami kesulitan mengenai sistimatika karya tulis.
5. Kurangnya dana dalam pembuatan karya tulis ini.
6. Kurangnya sumber referensi dan bahan dalam penulisan karya tulis.
Beberapa
kendala dan kesulitan penulis yang sudah dijabarkan di atas, tidaklah
menjadi sebuah hambatan yang berarti dalam pembuatan karya tulis ini.
Sebab dengan adanya kesulitan tersebut, penulis bisa mendapat pengalaman
dan pembelajaran yang sangat berharga dalam pembuatan karya tulis ini.
Walaupun begitu, hasil penelitian ini dapat memaparkan ada atau
tidaknya pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar siswa SMA NASIONAL
I.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah
penulis menjelaskan tentang pengaruh pacaran terhadap motivasi belajar
siswa SMA Nasional I, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Ada tiga dorongan motivasi yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.
Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dorongan
dan motivasi yang paling berperan adalah melalui pujian, sehingga
prestasi belajar siswa meningkat.
3.
Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa dorongan
dan motivasi yang kurang dapat meningkatkan motivasi belajar adalah
melalui hadiah, sehingga motivasi belajar siswa kurang meningkat.
4.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dorongan motivasi
yang sangat belajar siswa yang sangat mempengaruhi peningkatan prestasi
siswa siswi kelas XII-IPA, adalah pujian.
5.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dorongan motivasi
yang sangat belajar siswa yang sangat mempengaruhi peningkatan prestasi
siswa siswi kelas XII-IPS, adalah pujan.
5.2 Saran
Bedasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan antara lain:
- Kepada Siswa
Penulis
menyarankan para siswa yang berpacaran agar mengutamakan belajar dari
pada pacaran. Karena belajar merupakan kewajiban utama para siswa.
- Kepada Orangtua
Penulis
menyarankan bagi para orangtua siswa yang berpacaran agar mengingatkan
anaknya yang pacaran untuk lebih fokus belajar daripada pacaran.
- Kepada Guru
Penulis
menyarankan bagi para guru lebih memperhatikan siswanya yang pacaran
agar lebih mengingatkan siswanya untuk lebih fokus lagi dalam belajar
dibandingkan dengan pacaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar