Sabtu, 30 November 2013

Fahry Aji Putra / 12210517
Iklan Dalam Etika Dan Estetika
Tugas Softskill. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2013
Kata kunci : Iklan.Etika Dan Estetika

Dalam dunia bisnis, iklan merupakan satu kekuatan yang dapat digunakan untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Penekanan utama iklan adalah akses informasi dan promosi dari pihak produsen kepada konsumen. Sebagai media, baik yang berupa visual atau oral, iklan jenis punya tendensi untuk mempengaruhi khalayak umum untuk mencapai target keuntungan. Tulisan ini mencoba memaparkan etika dalam iklan. Apa saja kerugian yang ditanggung oleh produsen dengan iklan dan apa pengaruhnya dalam dunia ekonomi, politik, bidaya, moral, dan agama. Untuk itulah perlu ada prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam dunia periklanan agar segi negatif dari iklan itu bisa dikurangi.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Hampir setiap hari kita dibanjiri oleh iklan yang disajikan media-media massa, baik cetak maupun elektronik. Akibatnya seakan-akan upaya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari untuk sebagian besarnya dikondisikan oleh iklan. Memang, inilah sebenarnya peran yang diemban oleh iklan, yakni sebagai kekuatan ekonomi dan sosial yang menginformasikan konsumen perihal produk-produk barang dan jasa yang bisa dijadikan sebagai pemuas kebutuhan. Dalam peran seperti inilah, di mana pun juga, kita bisa dengan mudah menemukan iklan-iklan mulai dari yang paling sekuler sampai kepada informasi mengenai aktivitas-aktivitas keagamaan, perjalanan ziarah, dan sebagainya.
Tanpa kita sadari, iklan ternyata sungguh-sungguh ditampilkan sebagai kekuatan ekonomi dan sosial yang mempengaruhi sebagian besar hidup kita, terutama sehubungan dengan upaya mendapatkan barang dan jasa pemuas kebutuhan. Apalagi iklan-iklan tersebut disiarkan lewat media radio atau ditayangkan lewat layar televisi. Keadaan semacam ini yang membuat kita tidak hanya tidak sadar bahwa iklan sedang “menjajah” kita, tetapi juga tidak peka terhadap kenyataan bahwa iklan sedang menggerogoti nilai-nilai moral dan agama yang selama ini kita junjung tinggi. Untuk hal yang terakhir ini kita paling-paling hanya bisa sampai pada tingkat sopan-santun, dan bukannya sebuah kesadaran etis untuk memprotes ikln-ikln yang tidak bermoral tersebut.
 Berdasarkan uraian diatas dan melihat betapa pentingnya etika dalam iklan, maka penulis memiliki judul “IKLAN DALAM ETIKA DAN ESTETIKA”

1.2 PERUMUSAN MASALAH
·         ciri - ciri iklan yang baik
·         Jenis - jenis iklan
·         Contoh nyata strategi pada iklan rokok

1.3 BATASAN MASALAH
Penulis membatasi ruang lingkup pembahasan hanya pada iklan dalam etika dan estetika.

1.4 TUJUAN MASALAH
 Berdasarkan rumusan masalah tersebut,maka tujuan yang akan dicapai adalah: 
·         Untuk Mengetahui ciri - ciri iklan yang baik
·         Untuk mengetahui berbagai macam  Jenis - Jenis Iklan
·         Contoh nyata Strategi pada iklan rokok
1.5  METODE PENULISAN
1.5.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah : Contoh nyata strategi pada iklan rokok.
1.5.2 Data
Data yang digunakan oleh penulis :
Data Sekunder berupa data kualitatif, yaitu dengan mencari data-data tentang iklan dalam etika dan estetika

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN IKLAN

Iklan pertama kali diperkenalkan di nusantara oleh Gubernur Jenderal 
Hindia Belanda periode 1619  1629 Jan Pieterzoon Coen. J.P. Coen juga adalah penerbitBataviasche Nouvellesurat kabar pertama di Indonesia yang terbit tahun 1744, satuabad setelah J.P. Coen meninggal.
Iklan atau dalam bahasa Indonesia formalnya pariwara adalah promosi bendaseperti meja baru, jasa seperti kantor pos, tempat usaha dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat klanik sebagai bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya dari promosi termasuk publisitasrelasi publikpenjualan, dan promosi penjualan.

2.2 TUJUAN IKLAN
Menciptakan kesadaran pada suatu merek di dalam benak konsumen. Tanpa brand awarness yang tinggi akan sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai keunggulan suatu merek. Manfaat ini berhubungan dengan keunggulan dari sebuah produk dibanding produk lain.
Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi tertentu. Tujuannya, agar ada hubungan emosi antara konsumen dengan suatu merek. Membuat perilaku. Artinya perilaku konsumen dapat dibentuk melalui kampanye periklanan. Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek. Merek terkadang mengalami keterpurukan dimata konsumen. Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial. Mengarahkan konsumen untuk membeli produk. 

2.3 MANFAAT IKLAN
Manfaat Iklan :
1.Iklan memperluas alternatif bagi konsumen.
2.Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.
3.Iklan membuat orang mengenal dan selalu mengingat

2.4 PENGERTIAN ETIKA
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang olehAristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukan 
2.5 PENGERTIAN ESTETIKA
Estetika adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari obyek, maupun daya impuls dan pengalaman estetik pencipta dan pengamatannya.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. OBJEK PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah : Contoh promosi dalam etika dan estetika dalam bisnis
3.2. DATA YANG DIGUNAKAN
Data yang digunakan oleh penulis :
Data Sekunder berupa data kualitatif, yaitu dengan mencari data-data tentang iklan dalam etika dan estetika

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1  CIRI-CIRI IKLAN YANG BAIK
Mempunyai sasaran yang jelas,dengan menentukan target konsumen adatarget utama dan target kedua,ini juga untuk menentukan media pasang iklan dan penetapan target konsumen tergantung pada kualitas,harga,distribusi(jangkauan pemasaran). Mempunyai fokus atas hal yang ingin di komunikasikan dariproduk dan jasa yang di iklankan.
Mempunyai daya tarik tertentu hingga konsumen yang di sasarnya bisa berhenti untuk memperhatikan isi iklan,selain kata kata menarik,daya tarik iklan muncul dari desain layout yang menarik.Sajikan iklan dengan menarik karena suatu iklan dengan isi pesan bagus jika tidak di sajikan bagus tak akan menarik.
Komunikasi iklan memiliki empat unsur utama yaitu :Pengirim iklan adalah produsen atau dalam bisnis periklanan di wakili biro iklan, Isi iklan dalam iklan ada headline kalimat singkat tidak lebih dari 10 kata dan di  harapkan    konsumen langsung dapat banyak informasi mengenai produk dan jasa body copy adalah informasi tambahan bila konsumen tertarik, Media komunikasi tempat iklan di sajikan baik di media cetak,media elektronik atau media lainnya antara lain mediainternet yang penetrasinya di indonesia masih kurang,billboard dll, Penerima iklan konsumen yang di sasar produk barang atau jasa kita
4.2 JENIS-JENIS IKLAN
Secara garis besar, iklan dapat digolongkan menjadi tujuh ketegori pokok yakni ;
1.     Iklan konsumen
2.     Iklan bisnis ke bisnis atau iklan antar bisnis
3.     Iklan perdagangan
4.     Iklan eceran
5.     Iklan keuangan
6.     Iklan langsung
7.     Iklan lowongan kerja

4.3 CONTOH IKLAN PADA ROKOK
masyarakat indonesia mengetahui bahwa rokok membahayakan bagi pengguna nya, semenjak itulah pemerintah membuat aturan nomor nomor 81 tahun 1999 dengan sangat jelas ditulis pada salah satu pasal, yaitu pasal 18 yang pada intinya melarang iklan produk rokok, baik untuk media cetak maupun media luar ruang menggambarkan (dalam bentuk gambar, tulisan atau gabungan keduanya) rokok atau orang sedang merokok atau mengarah pada orang yang sedang merokok. Oleh sebab itu para produsen rokok dan praktisi periklanan akhirnya berusaha mencari celah-celah dari peraturan yang ada itu dengan kreatifitas yang tinggi. Salah satu dari kreatifitas para praktisi iklan tersebut selain pada bahasa-bahasa simbolik dan warna yang mencolok adalah tata letak dari iklan media luar ruang dari produk rokok yang biasanya diletakkan di tempat-tempat strategis seperti pinggir jalan raya, hal tersebut merupakan stretegi ide iklan yang kreatif dari para produsen rokok agar produknya tetap bisa dikenal masyarakat.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Iklan,etika dan estetika adalah tiga hal yang saling menyatu dan tidak bisa ditinggalkan karena jika salah satu nya tidak digunakan maka akan berdampak buruk pada citra terhadap iklan. Maka dari itu harus ada pengawasan yang ketat terhadap pembuatan iklan agar menciptakan citra yang baik terhadap produk yang dijual.

5.2 SARAN
 Para produsen harus memperhatikan etika dan estetika dalam pembuatan iklan agar iklan tersebut menciptakan citra yang baik untuk produknya. Bukan hanya sekedar membuat iklan yang menarik tapi juga harus me,buat iklan yang kreatif dan menggunakan etika dan estetika yang benar.

Daftar Pustaka
http://publikasi.umy.ac.id/files/journals/15/articles/3512/public/3512-4410-1-PB.pdf




3 komentar: