Fahry Aji Putra / 12210517
Iklan Dalam Etika Dan Estetika
Tugas Softskill. Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2013
Kata kunci : Iklan.Etika Dan
Estetika
Dalam
dunia bisnis, iklan merupakan satu kekuatan yang dapat digunakan untuk menarik
konsumen sebanyak-banyaknya. Penekanan utama iklan adalah akses informasi dan
promosi dari pihak produsen kepada konsumen. Sebagai media, baik yang berupa
visual atau oral, iklan jenis punya tendensi untuk mempengaruhi khalayak umum
untuk mencapai target keuntungan. Tulisan ini mencoba memaparkan etika dalam
iklan. Apa saja kerugian yang ditanggung oleh produsen dengan iklan dan apa
pengaruhnya dalam dunia ekonomi, politik, bidaya, moral, dan agama. Untuk
itulah perlu ada prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam dunia periklanan
agar segi negatif dari iklan itu bisa dikurangi.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Hampir
setiap hari kita dibanjiri oleh iklan yang disajikan media-media massa, baik
cetak maupun elektronik. Akibatnya seakan-akan upaya pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari untuk sebagian besarnya dikondisikan oleh iklan. Memang, inilah
sebenarnya peran yang diemban oleh iklan, yakni sebagai kekuatan ekonomi dan
sosial yang menginformasikan konsumen perihal produk-produk barang dan jasa
yang bisa dijadikan sebagai pemuas kebutuhan. Dalam peran seperti inilah, di
mana pun juga, kita bisa dengan mudah menemukan iklan-iklan mulai dari yang
paling sekuler sampai kepada informasi mengenai aktivitas-aktivitas keagamaan,
perjalanan ziarah, dan sebagainya.
Tanpa
kita sadari, iklan ternyata sungguh-sungguh ditampilkan sebagai kekuatan
ekonomi dan sosial yang mempengaruhi sebagian besar hidup kita, terutama
sehubungan dengan upaya mendapatkan barang dan jasa pemuas kebutuhan. Apalagi
iklan-iklan tersebut disiarkan lewat media radio atau ditayangkan lewat layar
televisi. Keadaan semacam ini yang membuat kita tidak hanya tidak sadar
bahwa iklan sedang “menjajah” kita, tetapi juga tidak peka terhadap kenyataan
bahwa iklan sedang menggerogoti nilai-nilai moral dan agama yang selama ini
kita junjung tinggi. Untuk hal yang terakhir ini kita paling-paling hanya bisa
sampai pada tingkat sopan-santun, dan bukannya sebuah kesadaran etis untuk
memprotes ikln-ikln yang tidak bermoral tersebut.
Berdasarkan
uraian diatas dan melihat betapa pentingnya etika dalam iklan, maka penulis
memiliki judul “IKLAN DALAM ETIKA DAN ESTETIKA”
1.2 PERUMUSAN MASALAH
·
ciri
- ciri iklan yang baik
·
Jenis
- jenis iklan
·
Contoh
nyata strategi pada iklan rokok
1.3 BATASAN MASALAH
Penulis
membatasi ruang lingkup pembahasan hanya pada iklan dalam etika dan estetika.
1.4 TUJUAN MASALAH
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut,maka tujuan yang akan dicapai adalah:
·
Untuk
Mengetahui ciri - ciri iklan yang baik
·
Untuk
mengetahui berbagai macam Jenis - Jenis Iklan
·
Contoh
nyata Strategi pada iklan rokok
1.5 METODE PENULISAN
1.5.1 Objek
Penelitian
Objek
penelitian ini adalah : Contoh nyata strategi pada iklan rokok.
1.5.2 Data
Data
yang digunakan oleh penulis :
Data
Sekunder berupa data kualitatif, yaitu dengan mencari data-data tentang iklan
dalam etika dan estetika
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
IKLAN
Iklan pertama kali diperkenalkan di nusantara oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda periode 1619 1629 Jan Pieterzoon Coen. J.P. Coen juga adalah penerbitBataviasche Nouvelle, surat kabar pertama di Indonesia yang terbit tahun 1744, satuabad setelah J.P. Coen meninggal.
Iklan atau
dalam bahasa
Indonesia formalnya
pariwara adalah promosi bendaseperti
meja baru, jasa seperti kantor pos, tempat
usaha dan ide yang
harus dibayar oleh sebuah sponsor. Pemasaran melihat klanik sebagai
bagian dari strategi promosi secara keseluruhan. Komponen lainnya
dari promosi termasuk publisitas, relasi
publik, penjualan, dan promosi penjualan.
2.2 TUJUAN IKLAN
Menciptakan
kesadaran pada suatu merek di dalam benak konsumen. Tanpa brand awarness yang
tinggi akan sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Mengkomunikasikan
informasi kepada konsumen mengenai keunggulan suatu merek. Manfaat ini
berhubungan dengan keunggulan dari sebuah produk dibanding produk lain.
Mengasosiasikan
suatu merek dengan perasaan serta emosi tertentu. Tujuannya, agar ada hubungan
emosi antara konsumen dengan suatu merek. Membuat perilaku. Artinya perilaku
konsumen dapat dibentuk melalui kampanye periklanan. Mengembangkan atau
mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek. Merek terkadang mengalami
keterpurukan dimata konsumen. Mengembangkan persepsi positif calon konsumen
yang diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial. Mengarahkan konsumen
untuk membeli produk.
2.3 MANFAAT IKLAN
Manfaat
Iklan :
1.Iklan memperluas alternatif bagi konsumen.
2.Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.
3.Iklan membuat orang mengenal dan selalu mengingat
1.Iklan memperluas alternatif bagi konsumen.
2.Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.
3.Iklan membuat orang mengenal dan selalu mengingat
2.4 PENGERTIAN ETIKA
Istilah
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos
sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu :
tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.
Arti
dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang
olehAristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara
etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang
biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
Etika
merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia. Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran
yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan
jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukan
2.5 PENGERTIAN
ESTETIKA
Estetika
adalah hal yang mempelajari kualitas keindahan dari obyek, maupun daya impuls
dan pengalaman estetik pencipta dan pengamatannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. OBJEK PENELITIAN
Objek
penelitian ini adalah : Contoh promosi dalam etika dan estetika dalam bisnis
3.2. DATA YANG DIGUNAKAN
Data
yang digunakan oleh penulis :
Data
Sekunder berupa data kualitatif, yaitu dengan mencari data-data tentang iklan
dalam etika dan estetika
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 CIRI-CIRI IKLAN YANG
BAIK
Mempunyai
sasaran yang jelas,dengan menentukan target konsumen adatarget utama dan
target kedua,ini juga untuk menentukan media pasang iklan dan penetapan target
konsumen tergantung pada kualitas,harga,distribusi(jangkauan pemasaran). Mempunyai
fokus atas hal yang ingin di komunikasikan dariproduk dan jasa yang di
iklankan.
Mempunyai
daya tarik tertentu hingga konsumen yang di sasarnya bisa berhenti untuk
memperhatikan isi iklan,selain kata kata menarik,daya tarik iklan
muncul dari desain layout yang menarik.Sajikan iklan dengan menarik
karena suatu iklan dengan isi pesan bagus jika tidak di sajikan bagus tak akan
menarik.
Komunikasi
iklan memiliki empat unsur utama yaitu :Pengirim iklan adalah produsen atau
dalam bisnis periklanan di wakili biro iklan, Isi iklan dalam iklan ada
headline kalimat singkat tidak lebih dari 10 kata dan di harapkan
konsumen langsung dapat banyak informasi mengenai produk dan
jasa body copy adalah informasi tambahan bila konsumen tertarik, Media komunikasi
tempat iklan di sajikan baik di media cetak,media elektronik atau media lainnya
antara lain mediainternet yang penetrasinya di indonesia masih
kurang,billboard dll, Penerima iklan konsumen yang di sasar produk barang atau
jasa kita
4.2 JENIS-JENIS IKLAN
Secara
garis besar, iklan dapat digolongkan menjadi tujuh ketegori pokok yakni ;
1. Iklan konsumen
2. Iklan bisnis ke bisnis atau iklan antar bisnis
3. Iklan perdagangan
4. Iklan eceran
5. Iklan keuangan
6. Iklan langsung
7. Iklan lowongan kerja
1. Iklan konsumen
2. Iklan bisnis ke bisnis atau iklan antar bisnis
3. Iklan perdagangan
4. Iklan eceran
5. Iklan keuangan
6. Iklan langsung
7. Iklan lowongan kerja
4.3 CONTOH IKLAN PADA ROKOK
masyarakat
indonesia mengetahui bahwa rokok membahayakan bagi pengguna nya, semenjak
itulah pemerintah membuat aturan nomor nomor 81 tahun 1999 dengan sangat jelas
ditulis pada salah satu pasal, yaitu pasal 18 yang pada intinya melarang iklan
produk rokok, baik untuk media cetak maupun media luar ruang menggambarkan
(dalam bentuk gambar, tulisan atau gabungan keduanya) rokok atau orang sedang
merokok atau mengarah pada orang yang sedang merokok. Oleh sebab itu para
produsen rokok dan praktisi periklanan akhirnya berusaha mencari celah-celah
dari peraturan yang ada itu dengan kreatifitas yang tinggi. Salah satu dari
kreatifitas para praktisi iklan tersebut selain pada bahasa-bahasa simbolik dan
warna yang mencolok adalah tata letak dari iklan media luar ruang dari produk
rokok yang biasanya diletakkan di tempat-tempat strategis seperti pinggir jalan
raya, hal tersebut merupakan stretegi ide iklan yang kreatif dari para produsen
rokok agar produknya tetap bisa dikenal masyarakat.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 KESIMPULAN
Iklan,etika
dan estetika adalah tiga hal yang saling menyatu dan tidak bisa ditinggalkan
karena jika salah satu nya tidak digunakan maka akan berdampak buruk pada citra
terhadap iklan. Maka dari itu harus ada pengawasan yang ketat terhadap
pembuatan iklan agar menciptakan citra yang baik terhadap produk yang dijual.
5.2 SARAN
Para
produsen harus memperhatikan etika dan estetika dalam pembuatan iklan agar
iklan tersebut menciptakan citra yang baik untuk produknya. Bukan hanya sekedar
membuat iklan yang menarik tapi juga harus me,buat iklan yang kreatif dan
menggunakan etika dan estetika yang benar.
Daftar
Pustaka
http://publikasi.umy.ac.id/files/journals/15/articles/3512/public/3512-4410-1-PB.pdf