Senin, 03 Desember 2012


PROPOSAL

1. Pendahuluan
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan berkembang pesat khususnya di kota-kota besar, telah terjadi perubahan diberbagai sektor, termasuk dibidang industri retail dan produksi serta pada kegiatan eceran di Indonesia yang telah berkembang menjadi usaha yang berskala besar. Perkembangan bisnis eceran yang pesat ini tidak lepas dan faktor meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan juga meningkatnya pendapatan perkapita penduduk yang menyebabkan taraf hidup masyarakat semakin meningkat, hal ini membawa dampak kepada pola perilaku belanja masyarakat, dimana semakin meningkatnya taraf hidup maka tuntutan akan pemenuhan kebutuhan akan semakin meningkat juga.
Perdagangan eceran bersifat dinamis hal ini ditunjukan dengan perkembangan yang terus menerus, bentuk usaha eceran yang cukup pesat adalah banyaknya jaringan minimarket diberbagai pelosok tanah air seperti merek dagang Indomaret yang dipegang oleh PT. Indomarco Prismatama. Indomaret adalah jaringan peritel waralaba di Indonesia yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari - hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M, saat ini Indomaret mudah ditemukan didaerah perumahan, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan lokasi gerai didasarkan pada motto
“mudah dan hemat”. Namun disadari usaha minimarket tak ubahnya seperti usaha lainnya yang didalamya meningkatkan penjualan untuk memperoleh keuntungan, dengan maksud untuk memanfaatkan semua kekuatan serta peluang yang ada, untuk menutupi kelemahan dan menetralisasi hambatan yang dihadapi. Timbulnya keadaan seperti itu menandakan bahwa pengusaha semakin menyadari pentingnya mempertahankan dan memperluas jaringan untuk kesinambungannya. Pada dasarnya keberhasilan usaha dibidang retail ini berada pada pengadaan dan penjualan barang dagangan, baik secara kuantitas maupun kualitas, serta harga yang rendah  guna meningkatkan jumlah kunjungan konsumen sesuai dengan mottonya.
Penjualan merupakan tulang punggung perusahaan dagang dalam mengembangkan usaha dalam rangka memperoleh lebih banyak keuntungan. Sebagai ujung tombak dalam memasarkan produk kepada konsumen, perusahaan akan terus dapat berkembang untuk meningkatkan penjualan apabila aktivitas penjualan dikelola dengan baik salah satunya adalah dengan pencatatan penjualan yang cepat dan tepat dalam upaya laporan penjualan. Sistem penjualan yang digunakan pada perusahaan pengecer yaitu penjualan tunai yang diasumsikan bahwa pembeli akan mengambil barang setelah harga barang dibayar dikasir, karena dari hasil penjualan itulah perusahaan memperoleh pendapatan untuk menutupi biaya - biaya operasional lainnya yang telah dikeluarkan, dan berkaitan dengan tujuan minimarket khusunya Indomaret  untuk memaksimalkan laba, maka pengawasan terhadap penjualan merupakan hal yang penting untuk dilakukan, untuk itu Indomaret sangat memerlukan suatu sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan.
Dengan demikan sangat diperlukan suatu sistem yang efesien dan efektif dalam mengelola perusahaan. dengan adanya sistem informasi ini, perusahaan dapat mencatat, membuat dokumen yang berhubungan dengan penjualan untuk keperluan perusahaan maupun bagi pihak diluar perusahaan yang memerlukannya. Informasi memang menjadi unsur penentu dalam pengambilan keputusan, oleh sebab itu penyusunan informasi penjualan hendaknya selalu dilaksanakan untuk mencapai tujuan
tertentu.
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem
A. Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2005) Menurut Kristanto (2003), suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
B. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang dapat digunakan untuk membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya.
1) Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah sistem yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem, komponen sistem menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2) Lingkungan luar sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
3) Penghubung (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi  sistem yang membentuk satu kesatuan.
4) Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan satu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
5) Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem adalah kebutuhan data dari sistem yang berupa kejadian nyata.
6) Pengolah Sistem (Proses)
Pengolah sistem adalah pengolahan atau pemrosesan suatu masukan menjadi keluaran sehingga manjadi sesuatu yang bermanfaat untuk kebutuhan.
7) Keluaran sistem (Output)
Output adalah hasil akhir dari  input yang diproses dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.
8) Sasaran atau tujuan sistem (Objectives/goal system)
Sasaran adalah sesuatu yang menjadi tujuan dari operasi sistem, adapun sistem yang berhasil adalah sistem yang dapat mencapai tujuan atau sasaran dari sistem tersebut.
C. Kualitas Informasi
1) Akurat (Acurate)
Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Selain itu juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Komponen akurat meliputi.
• Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
• Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kebenaran. 7
• Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.
2) Tepat waktu (Time Lines)
Tepat waktu berarti informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3) Sejalan (Relevan)
Relevan berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi didefinisikan oleh Dewitz dalam bukunya System Analysis and Design and the Transition Objects sebagai berikut. “Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima data dari lingkungannya (input) dan memanipulasi data (proses) untuk menghasilkan informasi (output).”
A. Komponen Sistem Informasi
1) Manusia  (people) komponennya meliputi : 
Pengguna(users), perancang(designers), dan pelaksana (implementer).
2) Prosedur  (procedures) komponennya meliputi : 
Aplikasi (application), sistem (system) dan prosedur kontrol (control procedures). 
3) Data komponennya meliputi : 
 Input data dimasukkan ke dalam sistem, penyimpanan data dipelihara dalam bentuk file, dan  output data dihasilkan sebagai dokumen atau laporan.
4) Perangkat lunak  (software) komponennya meliputi : 
 Perangkat lunak sistem yang mengarahkan pengoperasian perangkat keras, pelaksanaan penerjemahan bahasa, dan penyediaan utilitas.
5) Perangkat keras  (hardware) komponennya meliputi :
 Komponen perangkat keras termasuk semua peralatan  fisik yang digunakan untuk  input, proses,  output, penyimpanan, dan pengiriman data. 8
2.3 Konsep Pemodelan Sistem
Pemodelan sistem merupakan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dalam merancang sebuah sistem pada umumnya terdapat alasan mengapa perlu dilakukan pemodelan sistem seperti dapat melakukan perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa mesti terlibat terlalu jauh. Dengan adanya pemodelan sistem perancang dapat mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai agar resiko dan biaya bisa diminimalkan. Menguji pengertian penganalisa sistem terhadap kebutuhan pemakai dan membantu perancang sistem dalam membangun sebuah sistem.
A. Diagram Alir
B. Diagram Konteks
C. Data Flow Diagram
3. Analisis
3.1 Analisis Sistem
Menurut Jogiyanto,  analisis sistem dapat  didefenisikan sebagai Penguraian  dari  suatu  sistem  informasi yang  utuh  kedalam  bagian –bagian  komponennya  dengan  maksud  untuk  mengidentifikasikan  dan mengavaluasi  permasalahan - permasalahan,  kesempatan-kesempatan, hambatan - hambatan  yang  terjadi  dan  kebutuhan - kebutuhan  yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap  analisis  sistem  dilakukan  setelah  tahap  perencanaan  sistem (system planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya.
3.2 Analisis Kelemahan Sistem
Metode  analisa  yang  akan  dipakai  pada  Indomaret Wijaya Kusuma  adalah Analisis SWOT (internal, eksternal serta penggabungan keduanya)
A. Strength (Kekuatan)
• Indomaret telah mengembangkan franchise yang mempunyai tujuan menjadi assets nasional dalam bentuk jaringan ritail waralaba yang unggul dalam persaingan nasional.
••• Investasi franchise Indomaret yang ditawarkan sangat kompetitif,bila dibandingkan dengan Alfamart. Indomaret berkisar antara 300 juta sampai dengan 350 juta,sedangkan Alfamart berkisar  antara 300 juta sampai 400 juta.
••• Penempatan lokasi pabrik dan head office di beberapa wilayah yang sudah cukup strategis.
••• Tingkat upah karyawan yang relatif rendah berkisar  600 ribu rupiah perbulan. Sehingga mampu menekan biaya operasional  serendah mungkin. 9
••• Pertumbuhan frainchise Indomaret yang terbukti tinggi di setiap tahunnya. (2002= 192 gerai, 2003= 312 gerai, 2004= 408 gerai)
••• Indomaret adalah salah satu franchise yang bergerak dibidang ritail yang siap go Internasional.
••• Indomaret mampu menjual barang eceran dengan harga  lebuh murah,karena Indomaret mengambil pasokan barang dari salah satu distributor terbesar produk kebutuhan sehari-hari yaitu Indomarco.
••• Indomaret merupakan pelopor waralaba bidang ritail  di Indonesia. Indomaret mewaralabakan sejak tahun 1997.
B. Weaknesses (Kelemahan)
••• Franchise fee yang ditawarkan ralatif tinggi. Franchise fee yang ditawarkan Indomaret yaitu 75 juta rupiah per 5 tahun,sedangkan Alfamart 45 juta rupiah per 5 tahun.
••• Berbagai daerah kurang mengenal Indomaret,karena kurangmya  promosi.
••• Break Event Points yang ditawarkan Indomaret 4 tahun,sedangkan Alfamart antara 3-4 tahun.
C. Oportunities (Peluang)
••• Masih terdapat beberapa daerah yang potensial namun belum dimasuki  oleh Indomaret. Dengan waralaba Indomaret dapat lebih mudah melakukan eksploitasi ke daerah-daerah yang potensial tresebut.
••• Dengan adanya perdagangan bebas, maka peluang mengembangkan franchise akan semakin besar.
••• Perlunya promosi yang lebih gencar agar franchise Indomaret lebih dikenal dan laku di pasaran.
••• Adanya pangsa pasar yang cukup menjanjikan, dimana  di Indonesia bisnis waralaba dalam 1-2 tahun semakin tubuh subur 12,5 %.
••• Mempunyai kesempatan untuk memperluas jaringan secara lebih cepat dengan menggunakan modal seminimal mungkin.
D. Threats (Ancaman)
••• Adanya franchisor lain yang terus mengikuti langkan Indomaret dalam mencari franchisee,yaitu Almafart.
••• Terdapat perusahaan franchise yang sejenis dengan harga jual franchise yang hampir sama. Seperti: investasi untuk Alfamart sebasar 300-400 juta. Investasi Indomaret berkisar 300-350 juta.
••• Adanya kemungkinan beberapa gerai milik franchise yang dapat  menurunkan reputasi nama franchise akibat kegagalannya memenuhi baku standar tertentu yang kemudian melakukan komplain.
••• Adanya tindakan peniruan terhadap keunikan yang dimiliki franchisor yang kemudian dapat menjadi pesaing franchisor.
••• Adanya franchise asing memasuki pangsa pasar indonesia ,maka secara tidak langsung akan memberikan dampak negatif terhadap perusahaan.
••• Timbul kekurang percayaan dari franchisee terhadap  Indomaret yang  disebabkan franchisee tidak ikut campur dalam
A. Strenght-Opportunity 10
• Bersaing secara kompetitf untuk memperluas pasar franchise Indomaret  sehingga peluang yang ada tidak hilang diambil oleh franchise pesaing.
• Memperluas penjualan franchise Indomaret melalui promosi yang gencar ke daerah – daerah.
• Memperbaiki dan melakukan inovasi - inovasi terhadap strategi franchise Indomaret yang ada.
B. Weakness-Opportunity
• Mengembangkan  franchise  dengan memasuki segmen – segmen yang belum dimasuki pesaing, sehingga harga  franchise  yang sedikit tinggi bukan menjadi masalah untuk sementara waktu
• Membuka Indomaret regular yang potensial, jika operasional toko regular tersebut dapat berjalan dengan baik, maka toko tersebut dapat dijual kepada inventor yang ingin menjadi  franchise  Indomaret, sehingga Indomaret semakin dikenal dan tidak perlu mengeluarkan modal yang besar.
C. Strenght-Threats
• Untuk mengatasi beberapa keunggulan  franchise  pesaing, maka diperlukan promosi yang melatarbelakangi keunggulan franchise Indomaret.
• Untuk menghadapi pesaing yang memiliki harga  franchise  yang relatif lebih murah, maka diperlukan penyesuain harga jual  sesuai dengan harga jual pesain yang diiringi dengan melakukan inovasi dalam kualitas dan pelayanan.
D. Weakness-Threats
• Menerapkan metode promosi yang lebih selektif dan proaktif.
• Menciptakan tipe frenchise baru dengan kualitas yang berbeda, dengan memiliki keunggulan lebih dibanding dengan pesaing.
• Persiapan pengembangan  franchise  dan peningkatan hubungan pemasaran dengan franchise.
3.3 Perancangan Proses
A. Diagram Konteks
Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”  Jadi, yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
1) Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem, 
2) Data apa saja yang diberikannya ke sistem, 
3) kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan, dan 
4) Apa saja isi/ jenis laporan yang harus dihasilkan sistem. 
Beberapa kemungkinan (data) yang diberikan pembeli  kepada kasir adalah sebagai berikut.
1) Barang yang ditanyakan,  
2) Barang  yang  akan  dibeli,  dan  
3) Uang  pembayaran.  
Sebaliknya, kemungkian informasi yang diberikan kasir kepada pembeli adalah
sebagai berikut.
1) Keadaan barang yang ditanyakan,
2) Jumlah uang yang harus dibayar. 
Sedangkan informasi yang diberikan kasir kepada Pemilik adalah Laporan Jumlah Uang Masuk beserta Jumlah Barang yang Terjualnya
Gambar 3.3 Tabel relasi antar tabel
 Namun perlu penulis jelaskan juga bahwa selain tabel yang berrelasi, ada juga tabel – tabel yang tidak berrelasi satu sama lain, berikut daftar tabel yang dimaksud :
1. Tempcetakbarcode : Tabel ini digunakan untuk merekam sementara data barang yang akan dicetak kode barangnya menjadi barcode. Data dalam tabel ini akan dihapus jika proses cetak barcode telah selesai. 
2. Tempcetakkode : Tabel ini sama dengan tabel tempcetakbarcode, tetapi digunakan untuk mencetak kode barangnya (bukan barcode).
3 pegawai  : Tabel ini digunakan untuk menyimpan  data jabatan pegawai seperti jabatan Managerial, Operator & Kasir dan Kasir.
4. toko : Tabel ini digunakan untuk merekam data identitas Indomaret, seperti data nama, alamat, telepon, dan keterangan lain yang dianggap perlu. Data ini nantinya akan dimunculkan pada bagian header aplikasi kasir Indomaret, header pada struk dan beberapa halaman lainnya.
5. V_barang_supplier : Tabel ini merupakan view dari  tabel barang (tbarang) join tabel supplier (tsupplier), yang digunakan untuk membuat data laporan supplier.
6. V_laporan_pembelian : Tabel ini merupakan view dari tabel transaksi(tbltransaksi) join tabel barang (tbarang) join tabel supplier (tsupplier), yang digunakan untuk mengetahui laporan pembelian barang.
7.  v_laporan_penjualan : Tabel ini merupakan view dari tabel detail penjualan (tpenjualanitem) join tabel barang (tbarang) join tabel supplier tsupplier), yang digunakan untuk mengetahui laporan penjualan barang.
3.5  Perancangan Arsitektur Jaringan
Arsitektur  jaringan  yang  digunakan  adalah  Sistem  client/server mempunyai  dua  komponen  utama  yaitu  komputer  client  dan  komputer  server. Ser komputer induk  yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi  permintaanpermintaan  dari  komputer  client  dan  bertindak  sebagai server  database  yang  menyimpan  data.  Client  yaitu  komputer  atau  workstasion yang  melakukan  pengiriman  permintaan-permintaan  data  pada  server  kemudian menampilkan  data tersebut  pada  interface  aplikasi  yang  dimilikinya.  Selain  itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu.


Jumat, 30 November 2012

BAB 5


BAB V
PENUTUP
5.1 simpulan
            Setelah penulistelah menjelaskan tentang pengaruh sistem kredit atau leasing terhadap penjualan, dapat disimpulkan sebagai berikut
1.       Ada tiga aspek yang sangat mempengaruhi peningkatan penjualan dengan menggunakan sistem kredit atau leasing
2.       Tidak semua aspek sistem penjualan kredit motor mempengaruhi masyarakat atau karyawan
3.       Aspek yang paling berpengaruh atau diminati oleh masyarak adalah sistem penjualan kredit dengan menggunakan aspek DP ringan dan Keadaan ekonomi
4.       Aspek yang kurang diminati oleh masyarakat dalam sistem penjualan adalah aspek persyaratan mudah
5.       Semua aspek mempengaruhi sistem penjualan kredit motor menjadi meningkatnya hasil penjualan

5.2   Saran
1.       Untuk masyrakat agar lebih mencermati dalam membel motor dengan menggunakan sistem kredit  yang di tawarkan oleh produsen  agar tidak terjadi sifat komsuntif pada masyarakat
2.       Untuk pemerintah agar lebih memikirkan dari dampak negatif dari maraknya penjualan kredit motor yang ditawarkan perusahaan yang akan menimbulkan keacetan dan kecelakaan lalu lintas yang tinggi.

BAB 4


BAB IV
PEMBAHASAN
4.1  Deskripsi Data
            Deskripsi Data peneltian ini meliputi hasil penelitian pada Pengaruh sistem kredit atau leasing terhadap penjualan. Berikut ini adalah hasil penelitian
4.1.1Deskripsi Data
Tabel 1.1
Pengaruh sistem kredit atau leasing terhadap penjualan
NO
Profesi
Yang diteliti
Hasil kuisioner
Presentase
1
Karyawan
DP ringan
2
20%
Persyaratan Mudah
1
10%
Keadaan Ekonomi
7
70%
JUMLAH
10
100%

4.2 Interprestasi Data
            Setelah dilakukanya penelitian makan didapatkan hasil pada table sebelumnya. Pada penelitian yang sudah dilakukan terdapat aspek yang di pilih oleh masyarakat dan karyawan untuk mengetahui pengaruh sistem penjualan kredit motor terhadap penjualan.
a.       Dp ringan
Aspek DP ringan adalah bagian penting dalam sistem penjualan kredit motor ini yang diamana dengan menggunakan DP ringan itu harus diterapkan dalam sistem penjualan kredit motor  terhadap masyarakat. Dimana dengan diterapkannya sistem DP ringan terhadap sistem penjualan kredit motor ini dapat diharapkannya peningkatan penjualan motor serta meraih keuntungan bagi perusahaan-perusahaan.

b.       Persyaratan Mudah
Aspek persyaratan mudah adalah merupakan bagian penting untuk menarik minat masyarakat dalam penjualan kredit motor. Dengan persyaratan mudah ini diharapkan meningkatnya hasil penjualan motor kredit  untuk memudahkan masyarakat dalam membeli motor. Serta untuk meningkatnya keuntungan dan penjualan motor bagi perusahaan leasing.
c.       Keterbatasan Ekonomi
Aspek keterbatasan ekonomi adalah hal yang paling penting untuk mencari cela bagi pengusaha untuk menjual hasil produksi motor dengan mengandalkan aspek-aspek  seperti Dp ringa, syarat yang mudah serta Cicilan yang ringan tiap bulannya. Memerikan kemudahan kepada konsumen adalah hal yang paling penting untuk menarik minat masyarakat membeli motor dengan menggunakan sistem kredit motor.

BAB 3


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1 Mengetahui dari dampak sistem penjualan kredit motor
2. Mengetahui pengaruh yang akan timbul dari maraknya sistem penjualan kredit motor.

3.2 Metode Penelitian
            Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kajian wawancara serta kuisioner yang disebarkan kepada sempel. Metode penelitian ini bertujuan untuk mengambil sempel yang disebarkan secara acak.

3.4 Waktu dan Tempat Penelitain
            Penelitian menetap kan waktu yang yang akan dilakukannya penelitian dan menetapkan tempat untuk mengadakan penelitian

3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah
Saya, Kuisioner, dan yang diteliti

3.6 Teknik Analisis Data
            Secara sistematis langkah kerja analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
-          Membuat Kuisioner, menyebar kuisioner, mengumpulkan
-          Mengumpulkan data
-          Diatur dengan kesamaan jawaban dari hasil kuisioner
-          Interprestasi
-          Simpulan
3.7 Kriteria Analisis Data
            Kriteria yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut
-          Editing
-          Coding
-          Tabulasi data
-          Deskripsi
-          Koentitatif
-          Interprestasi
-          Simpulan
-          saran

BAB 2


BAB II
DESKRIPSI TEORITIS
2.2.Deskripsi Teoritis
2.2.1.Hakikat penjualan
Keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya dinilai berhasil dilihat darikemampuannya dalam memperoleh laba. Dengan laba yang diperoleh, perusahaan akandapat mengembangkan berbagai kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva dan modal sertadapat mengembangkan dan memperluas bidang usahanya Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatannya dalam bentuk penjualan, semakin besar volume penjualan semakin besar pula laba yang akan 
diperoleh perusahaan. Perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan dalam penjualan yaitu mencapai volume penjualan, mendapatkan laba tertentu, danmenunjukanpertumbuhan perusahaan.Menurut Joel G. Siegel dan Joe K. Shim yang diterjemahkan oleh Moh. Kurdi,“Penjualan adalah Penerimaan yang diperoleh dari pengiriman barang dagangan ataudari penyerahan pelayanan dalam bursa sebagai barang pertimbangan. Pertimbangan inidapat dalam benuk tunai peralatan kas atau harta lainnya. Pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan, karena terjadi pertukaran, harga jual dapat ditetapkan dan bebannyadiketahui”.
Dalam kegiatan ini penjualan akan melibatkan debitur atau disebut juga pembeliserta barang-barang atau jasa yang diberikan dan dibayar oleh debitur tersebut dengancara tunai ataupun kredit.Penjualan barang dagang oleh sebuah perusahaan dagang biasanya hanya disebut“Penjualan”, jumlah transaksi yang terjadi biasanya cukup besar dibandingkan jenistransaksi lainnya. Dalam menjual barang dagangannya perusahaan dapat menerapkantiga metode penjualan yang sering dikenal yaitu penjualan tunai, penjualan kredit, dan penjualan konsinyasi.
2.2.2 Hakikat Penjualan kredit
Kebutuhan manusia yang beraneka ragam dengan itu selalu meningkat,sedangkan kemampuan untuk mencapai sesuai yang diinginkannya itu terbatas. Hal inimenyebabkan memerlukan bantuan untuk memenuhi hasrat dari cita-citanya. Dalam halini ia berusaha, maka untuk meningkatkan usahanya atau untuk meningkatkan bantuandalam bentuk pemodalan. Dalam kehidupan sehari-hari kata kredit bukanlah merupakan perkataan yang asing bagi masyarakat kita. Perkataan kredit tidak saja dikenal olehmasyarakat dikota-kota besar tapi sampai didesa-desapun kata kredit tersebut sudahsangat populer.Menurut Soemarso SR, “Penjualan kredit adalah penjualan barang dagang scaratidak tunai yang dicatat sebagai debit pada perkiraan piutang dagang dan kredit pada perkiraan penjualan”.
Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) pada masa yang akan datang akan sanggup memenuhi segalayang telah dijanjikan. Apa yang telah dijanjikan itu dapat berbentuk segala sesuatu yangtelah dijanjikan itu berbentuk sebagai berikut :
-Barang terhadap uang
-Barang terhadap jasa
-Jasa terhadap jasa
-Jasa terhadap barang
-Uang terhadap jasa

Berdasarkan pendapat Thomas Suyatno,dkk. “Dengan diterimanya kontraprestasi pada masa yang akan datang, maka jelas terganbar bahwa kredit dalam arti ekonomiadalah penundaan pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, baik dalam bentuk  barang, uang maupun jasa. Disini terlihat pula bahwa faktor waktu merupakan faktor utama yang memisahkan prestasi dan kontraprestasi”.
Dengan demikian kredit itu dapat pula berarti bahwa pihak kesatu memberikan prestasi baik berupa barang, uang atau jasa kepada pihak lain, sedangkan kontraprestasiakan diterima kemudian dalam jangka waktu tertentu.Dari pengertian-pengertian kredit diatas maka dapat disimpulkan bahwa penjualan kredit yaitu penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa kali yaitucicilan atau dibayar sekaligus pada waktu jatuh tempo dan terkadang didahului dengan pembayaran uang muka.Penjualan dengan kredit akan menimbulkan piutang usaha ( Account Receivable)transaksi tersebut dicatat sebagai debit pada perkiraan piutang usaha dan kredit pada perkiraan penjualan.
Ayat jurnal sebagai berikut :
Piutang usaha    xxx
Penjualan          xxx

Dan apabila pembayaran diterima dari debitur, mengakibatkan piutang usaha berkurang atau disebelah kredit sedangkan kas bertambah atau sebelah debit. Ayat jurnalsebagai berikut :Kas xxxPiutang usahaxxxTransaksi-transaksi tersebut harus berdasarkan suatu dokumen yang merupakan bukti transaksi yang bersangkutan. Bukti transaksi penjualan biasanya disebut faktur  penjualan ( sales invoice). Adakalanya perusahaan memberikan potongan penjualankepada pelanggannya, potongan harga yang diberikan karena pembeli membayar faktur lebih awal, bagi pihak penjual disebut potongan penjualan. Potongan penjualan tersebutdicatat sebagai debit pada perkiraan potongan penjualan dan dianggap sebagai pengurangan terhadap penjualan yang telah dicatat sebelumnya.
Ayat jurnal sebagai berikut :
Kas                              xxx
Potongan penjualan        xxx
Piutang dagang              xxx
Sehingga dapat dikatakan untuk dapat meningkatkan penjualan ada beberapa halyang dapat dilakukan antara lain dengan memberikan potongan penjualan kepada pembeli, sehingga diharapkan jumlah penjualan dapat sesuai dengan rencana yang telahdisusun oleh perusahaan. Pemberian potongan penjualan juga merupakan motivasi untuk menarik konsumen. 

2.2.3.Hakikat potongan penjualan
Berbagai cara dan kebijaksanaan dilakukan perusahaan untuk meningkatkanhasil penjualan dan keuntungan perusahaan. Memberikan Potongan penjualan kepadakonsumen merupakan salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk menarik minatkonsumen untuk melakukan transaksi pembelian.Alasan perusahaan memberikan potongan penjualan diantaranya adalahmerosotnya bagian pasar sebagai akibat makin ketatnya persaingan, menarik pangsa pasar yang lebih besar (promosi), adanya kelebihan kapasitas persediaan, adanya barang-barang yang ditarik dari peredaran, perusahaan sedang kesulitan keuangansehingga membutuhkan uang kas yang cepat dan alasan-alasan yang lainnya.Potongan tunai diberikan kepada pembeli yang membayar hutangnya tepat waktudan membayar hutangnya sebelum waktu yang telah ditentukan, seperti 2/10, n/30 yang berarti bahwa hutang harus dilunasi dalam jangka waktu 30 hari, namun pembeli akanmendapatkan potongan 2% jika pembeli melunasi dalam jangka waktu kurang dari atausampai dengan 10 hari.Berdasarkan penjelasan diatas, potongan penjualan diberikan dengan maksud bukan saja sebagai imbalan kepada pembeli, karena pembeli menyetujui syarat yangditentukan tetapi sekaligus sebagai daya tarik dalam persaingan.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia : “Potongan penjualan diakui pada saat pembayaran diterima dalam periode potongan dan dilaporkan dalam perhitungan labarugi sebagai pengurang terhadap jumlah penjualan. Penjualan bersih inilah yang akandiperhitungkan dalam menentukan besarnya laba atau rugi perusahaan”.
2.2.4.Hakikat piutang usaha
Menurut Donald E Kieso, dan kawan-kawan, “Piutang adalah klaim uang, barangatau jasa kepada pelanggan atau pihak lainnya”.
Menurut Soemarso S.R mengatakan bahwa “Piutang adalah klaim dalam bentuk uang yang dimiliki perusahaan terhadap seseorang atau perusahaan yang timbul karena penjualan kredit”.
Sedangkan Muhammad Gade dan Said Khaerul Wasif mendefinisikan bahwa“Piutang usaha merupakan tagihan perusahaan terhadap badan atau seseorang akibatadanya penjualan barang dan jasa secara kredit”.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa piutang usaha adalahtagihan perusahaan kepada pihak lain yaitu badan usaha atau seseorang yang timbulakibat adanya penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara kredit dan pembayarandilakukan setelah jangka waktu yang ditentukan oleh kedua belah pihak.
Masalah umum yang dihadapi perusahaan dalam piutang usaha adalah seringterjadinya penagihan piutang yang telah jatuh tempo dan tidak dapat tertagih seluruhnya.Jika keadaan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan menimbulkankesulitan di kas.Oleh karena itu, masalah penagihan piutang usaha perlu mendapat perhatian,agar resiko yang akan timbul dapat dihindari sekecil mungkin. Manajemen perusahaanharus aktif dalam mengelola penagihan piutang, agar piutang yang telah jatuh tempotidak sampai menghambat operasi atau kegiatan perusahaan.Manjemen piutang usaha merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaanyang menjual produknya secara kredit. Manajemen piutang usaha terutama menyangkutmasalah pengendalian jumlah piutang usaha, pengendalian pembelian, pengumpulan piutang usaha dan evaluasi terhadap politik kredit yang dijalankan perusahaan.Piutang pada pihak lain dapat ditagih pada saat piutang usaha tersebut telah jatuhtempo yang jangka waktunya kurang dari satu tahun sehingga piutang usaha tersebuttermasuk kedalam golongan aktiva lancar.Semakin lama jangka waktu pelunasan piutang usaha semakin besar kemungkinan resiko tidak dibayar atau piutang tak tertagih, bahwa ada kemungkinan piutang usaha itu dihapuskan karena hal-hal yang khusus seperti debitur yang bangkrut,meninggal dunia, melarikan diri, dan sebab lainnya. Hal ini akan mengakibatkankerugian bagi perusahaan walaupun ada kemungkinan piutang usaha yang telahdihapuskan tersebut tanpa diduga-duga dapat diterima pelunasannya.

Menurut Mardiasmo mengatakan bahwa “Piutang adalah Hak untuk menerima pembayaran dari pihak yang berkewajiban membayar”
 Definisi ini menekankan kepadakewajiban perusahaan lain untuk membayar hutangnya pada perusahaan yangmemberikan piutang, kewajiban ini disebabkan perusahaan melakukan suatu transaksi perdagangan barang atau jasa secara kredit sehingga timbul kewajiban membayar hutangdari perusahaan yang membeli secara kredit.Terdapatnya jumlah piutang yang besar dalam perusahaan menunjukan bahwa penjualan kredit atas barang atau jasa yang telah dilakukan juga dalam jumlah besar,dimaksudkan untuk meningkatkan volume penjualan dan memperbesar laba perusahaan. Namun jumlah piutang belum menjamin bahwa perusahaan tersebut akan memperolehlaba yang besar karena bisa saja terjadi bahwa piutang yang jumlahnya besar tidak semuanya dapat tertagih sehingga perusahaan harus menanggung resikonya.J. Fred Weston mengemukakan, “Suatu kebijaksanaan kredit perusahaan yangmencakup empat variabel, yang dapat dikendalikan dan dapat berpengaruh terhadap piutang yaitu standar kredit, jangka waktu kredit, potongan tunai (cash discount ) dankebijakan penagihan (collateral policy)”

1.Standar KreditYaitu tingkat resiko maksimum yang masih dapat diterima perusahaan sehubungandengan kondisi dan kemampuan para langganan kredit. Perusahaan memberikan penjualan kredit hanya terbatas pada langganan terpilih untuk mnghindari kerugianyang mungkin diderita debitur karena debitur tidak sanggup melunasi hutangnya.Penilaian resiko kredit didasarkan apa yang dikenal dengan 5C kredit yaitu sebagai berikut :
1) Character (karakter pribadi)
Mengacu pada profitabilitas bahwa pelanggan akan menghormati kewajibannya.Banyak manajer kredit bersikeras bahwa karakter merupakan unsur yang paling penting dari 5C, karakter mencerminkan kejujuran pelanggan dan tanggung jawab moral yang dimiliki pelanggan untuk menghormati utang. Para manajer kredit sering kali mencari informasi mengenai karakter pelanggan denganmenyelidiki suatu komunitas bisnis. Penyelidikan semacam itu biasa dilakukanmelalui bankir-bankir local, pengacara kreditur lokal dan bahkan para pesaing.
2)Capacity (kemampuan)
Mengacu kepada kemampuan para pelanggan untuk membayar. Manajer kreditmenilai faktor ini dengan mengkaji ulang catatan pembayaran dimasa lalu, pengetahuan umum mengenai bisnis pelanggan dan dengan observasi fisik atauoperasi pelanggan.
3)Capital (modal)
Mengacu kepada kondisi umum bisnis pelanggan seperti yang diperlihatkan olehlaporan keuangan. Manajer kredit biasanya memberikan perhatian khusus padaukuran solvensi dan likuiditas serta rasio modal kerja dan rasio lancar.
4)Collateral (jaminan)
Mengacu kepada aktiva-aktiva yang ingin diberikan pelanggan sebagai jaminanuntuk kredit. Institusi atau lembaga keuangan bisanya meminta kolateral ataskredit berjumlah besar, kolateral bisa berbentuk aktiva apapun, seperti tanah, bangunan atau persediaan.
5)Condition(kondisi)
Mengacu kepada trend-trend ekonomi nasional dan regional yang biasamempengaruhi kemampuan pelanggan untuk membayar, sebagai contoh, selama periode resesi ekonomi manajer kredit biasanya memperketat standar-standar kredit sebagai antisipasi terhadap menurunnya kemampuan para pelanggan untuk membayar.
2.Potongan tunai (cash discount )Pemberian potongan tunai dalam potongan penjualan dilakukan apabila pembayaran(pelunasan) dilakukan dengan cepat sesuai dengan ketentuan yang telah disepakatisetelah barang diterima lalu diberikan potongan tunai, disamping itu jangka waktukredit menjadi lebih pendek disebabkan para pelanggan ingin memanfaatkan potongan yang diberikan.
3.Kebijakanpenagiha(collateralpolicy)Yaitu prosedur yang ditempuh perusahaan untuk mendapatkan pelunasan darirekeningrekening yang telah jatuh tempo. Penetapan ini diperlukan untuk menghindari makin panjangnya waktu penagihan serta memperkecil kerugian yanglangsung diakibatkan tidak tertagihnya piutang atau piutang tak tertagih.
2.2.5 Hakikat perputaran piutang usaha
Piutang usaha yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yangerat dengan penjualan kredit, karena timbulnya piutang disebabkan oleh penjualan barang atau jasa secara kredit dan hasil penjualan kredit netto jika dibagi dengan piutangrata-rata merupakan perputaran piutang.Salah satu cara yang baik untuk menilai apakah jumlah piutang usaha itu masihdalam batas kelayakan adalah dengan cara membandingkan rata-rata jangka waktu penagihan dengan pesaing dalam jenis industri yang sama atau dengan norma industri.Untuk mengetahui berapa kali rata-rata penagihan piutang dapat dilihat dari perputaran piutang (receivable turn over ).